KPK Ungkap Kode '7 Batang ' dan Setoran 7 Miliar Akhirnya Gubernur Riau Abdul Wahid di Tetapkan Jadi Tersangka. - M C I

Rabu, 05 November 2025

KPK Ungkap Kode '7 Batang ' dan Setoran 7 Miliar Akhirnya Gubernur Riau Abdul Wahid di Tetapkan Jadi Tersangka.


Center Indonesia JAKARTA
, – Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid resmi mengenakan rompi orange KPK, terlihat memasuki gedung Merah Putih dengan tangan diborgol, Rabu (5/11/2025) siang.


Pantauan awak media, Gubernur Riau Abdul Wahid tiba sekira pukul 13.45 WIB, Ia didampingi petugas, usai ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi di lingkungan Dinas PUPR Riau, Ia berjalan dengan pengawalan ketat menuju lobi Gedung Merah Putih tanpa memberikan komentar kepada awak media.


Sebelumnya, Gubernur Riau telah dibawa ke gedung KPK pada Selasa (4/11/2025) pagi untuk menjalani pemeriksaan awal.


Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan proses ekspose kasus sudah rampung dilakukan.


“Ekspose sudah selesai, sudah ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka. Tapi siapa dan berapa orangnya, besok akan kami sampaikan,” kata Budi di Gedung KPK RI, Selasa (4/11/2025) malam.


Ia menyebutkan, total 10 orang yang diperiksa dalam OTT ini, meliputi pejabat dinas, tenaga ahli gubernur, serta pihak swasta yang diduga terlibat dalam praktik korupsi di sektor pekerjaan umum.


KPK mengungkap dugaan modus “jatah preman” (Japrem) dalam perkara ini. Modus tersebut terkait pembagian sekian persen dari penambahan anggaran proyek di Dinas PUPR-PKPP Riau yang diduga mengalir hingga ke kepala daerah.


“Terkait dengan penambahan anggaran di dinas PUPR tersebut, kemudian ada semacam Japrem, sekian persen untuk kepala daerah. Nah, itu modus-modusnya,” ungkap Budi.


Budi menegaskan, detail mekanisme dan aliran dana masih dalam tahap pendalaman. “Untuk detailnya nanti akan kami jelaskan dalam konferensi pers,” tambahnya.


Selain mengamankan sejumlah pejabat, KPK juga menyisihkan uang tunai senilai Rp1,6 miliar, terdiri dari rupiah, dolar Amerika, dan poundsterling. Uang tersebut diduga merupakan bagian dari penyerahan kepada kepala daerah.


“Artinya, kegiatan tangkap tangan ini adalah bagian dari beberapa penyerahan sebelumnya. Sebelum OTT ini, diduga sudah ada penyerahan-penyerahan lainnya,” jelas Budi, Rabu.


Sebagian uang dalam bentuk rupiah diamankan di Riau, sementara mata uang asing ditemukan di Jakarta, tepatnya di rumah pribadi milik pihak terkait yang disebut-sebut berhubungan langsung dengan Gubernur Abdul Wahid.


Budi menambahkan, peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi Pemerintah Provinsi Riau untuk memperbaiki tata kelola keuangan dan sistem pengawasan proyek. “Kami mengimbau pemerintah Provinsi Riau untuk terus melakukan perbaikan. Kalau tidak salah hitung, ini sudah keempat kalinya Riau menjadi lokasi dugaan korupsi yang ditangani KPK,” katanya.


Hingga berita ini diturunkan, empat orang termasuk Gubernur Riau masih berada di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta. Sementara enam lainnya telah dipulangkan. Identitas resmi para tersangka akan diumumkan hari ini oleh KPK.***

Comments


EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done