Center Indonesia KUANTANSINGINGI,— Menteri Kehutanan Republik Indonesia Raja Juli Antoni, Ph.D., melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kuantan Singingi dalam rangka penyerahan SK Perhutanan Sosial, Rombongan tiba di Lapangan Apel Pemkab Kuansing sekitar pukul 10.30 WIB dan disambut Forkopimda serta ratusan masyarakat. Jum'at (28/11/2025)
Sejumlah pejabat pusat dan provinsi turut mendampingi, di antaranya Direktur Jenderal Perhutanan Sosial Catur Endah Prasetiani, Asisten III Setda Provinsi Riau M. Job Kurniawan, Kepala BPDAS Indragiri Rokan Eko Nurwijayanto, Kepala BPKH Wilayah XIX Pekanbaru Dr. Pernando Sinabutar, serta Kepala Balai Perhutanan Sosial Tubagus Ajie Rahmansyah. Kehadiran mereka diterima langsung Forkopimda Kuansing, termasuk Bupati Kuantan Singingi Dr. H. Suhardiman Amby, AK., MM., Kapolres Kuansing AKBP R. Ricky Pratidiningrat S.I.K., M.H., serta Ketua DPRD Kuansing H. Juprizal.
Kapolres Kuansing AKBP R. Ricky Pratidiningrat, S.I.K., M.H., dalam keterangannya menyampaikan bahwa Polres Kuansing menurunkan personel dalam jumlah memadai untuk memastikan seluruh rangkaian agenda Menteri Kehutanan berlangsung aman, tertib, dan lancar. Pengamanan dilakukan secara terbuka dan tertutup, mulai dari kedatangan di kompleks Pemkab, pergerakan menuju Desa Jake, hingga pelaksanaan acara inti.
“Kami memberikan pelayanan pengamanan secara profesional dan humanis. Kegiatan ini sangat strategis bagi masyarakat serta pemerintah daerah, sehingga seluruh rangkaian harus benar-benar terjamin keamanannya,” tegas Kapolres.
Setiba di Desa Jake sekitar pukul 11.00 WIB, Menteri Kehutanan disambut iringan talempong dan langsung meninjau Hutan Adat Jake, booth produk kelompok tani hutan, serta infografis perhutanan sosial. Kegiatan dilanjutkan dengan laporan Dirjen Perhutanan Sosial dan sambutan Bupati Kuansing.
Bupati menyampaikan apresiasi atas penyerahan SK Hutan Adat Imbo Laghangan Nagohi Jake seluas sekitar 405 hektare kepada masyarakat hukum adat Jake. Ia juga menekankan pentingnya percepatan pengukuhan kawasan hutan, penyelesaian batas wilayah adat, serta perlunya pengawasan terhadap proses sertifikasi FSC oleh perusahaan kehutanan yang dinilai masih menimbulkan persoalan sosial di tingkat tapak.
Puncak acara ditandai dengan penyerahan SK Perhutanan Sosial oleh Menteri Kehutanan kepada lima kelompok penerima, yaitu Kesatuan Masyarakat Hukum Adat Jake, HKM Kampar Jaya, HKM Batang Ulak Jaya, HKM Selatang Mandiri, dan HKM Sungai Otan. Penyerahan ini disambut antusias masyarakat dan menjadi penanda penguatan legalitas pengelolaan hutan berbasis masyarakat.
Menteri Kehutanan dalam arahannya menegaskan bahwa perhutanan sosial merupakan komitmen pemerintah untuk memberdayakan masyarakat tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan. Ia berharap SK yang diberikan dapat dikelola secara bijak dan berkelanjutan demi kebermanfaatan lintas generasi.
Usai rangkaian acara, rombongan melaksanakan salat Jumat di Masjid Agung Kuansing dan menghadiri jamuan makan siang di Rumah Dinas Bupati Kuansing. Sekitar pukul 13.45 WIB, Menteri dan rombongan bertolak menggunakan helikopter menuju Pusat Latihan Gajah Sebanga di Kabupaten Bengkalis.
Kapolres Kuansing mengakhiri kegiatan dengan menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen yang terlibat dalam pengamanan.
“Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kelancaran agenda hari ini. Polres Kuansing akan terus hadir memberikan rasa aman dalam setiap kegiatan pemerintahan maupun aktivitas masyarakat luas,” ujarnya.
Sumber: Humas Polres Kuantan Singingi
(Desi suarni)
