Center Indonesia Pekanbaru, || pertemuan awak media dalam silaturahmi bersama Muis di awal bulan februari 2025 disambut dengan baik. Itupun terkait adanya dugaan perpisahan siswa yang diadakan oleh pihak sekolah diluar kota.yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku oleh pemerintahan provinsi Riau. Pertemuan awak media dan Muis selaku kepala sekolah mencari solusi bagaimana perpisahan ini tidak terjadi sesuai yang direncanakan oleh pihak sekolah.
Pertemuan Muis selaku kepala sekolah SMAN 2 mengatakan akan merubah keberangkatan perpisahan siswa didalam kota saja Namun persisnya tidak pasti apakah benar atau tidak karena setelah pertemuan itu WhatsApp Muis susah untuk dihubungi dan beberapa kali awak media mengucapkan salam tidak pernah di balas.
Pertemuan sebelumnya antara awak media dan kepala sekolah SMAN 2 masih dalam tahap perencanaan perubahan, tapi belum pasti persis apakah benar dilakukan perpisahan siswa didalam kota atau tetap diluar kota. Sehingga ada kata perjanjian akan diadakan pertemuan kembali antara awak media dan Muis terkait adanya dugaan perpisahan siswa SMAN 2 Propinsi Riau di luar kota.
Namun sayang perjanjian ini tidak kunjung ditepati oleh Muis dan selalu mengelak untuk bertemu. Ada dugaan nomor WhatsApp yang di berikan muis tidak aktif lagi atau kalaupun aktif setiap ada konfirmasi dari wartawan tidak pernah di hiraukan. Sehingga awak media melakukan kunjungan kesekokah SMAN 2 tapi tetap tidak ketemu.
Kembali awak media berusaha untuk mengunjungi sekolah SMAN 2 jalan nusa indah Sukajadi Pekanbaru untuk memastikan kebenaran perpisahan siswa dan perjanjian untuk ketemu kembali serta memantau Sistem Penerimaan Murid baru ( SPMB). Tapi sayang Muis tetap mengelak dengan berbagai alasan padahal mobil yang digunakannya ada diparkiran sekolah.
Awal pertanyaan awak media kepada security penjaga sekolah mengatakan Muis berada di ruangan tapi masih ada tamu dari Dinas Pendidikan. Hingga hampir 3 jam lebih awak media menunggu tapi tak kunjung keluar, dan saat awak media bertanya lagi sama security sekolah dengan santai security mengatakan Muis sudah keluar menggunakan motor sama orang Dinas Pendidikan propinsi Riau. (kamis 26/6/2025)
Dari hal ini awak media menduga Muis sengaja mengelak untuk bertemu dengan awak media, dan ingkar janji. Sebagai kepala sekolah yang merupakan contoh dan panutan, sehingga hal yang dilakukan Muis sudah tidak berakhlak dan kurang baik. Ini perlu pengawasan dan pembinaan dari Dinas Pendidikan propinsi Riau sehingga sebagai kepala sekolah dapat menunjukkan etika dan contoh yang baik buat semua kalangan.
Padahal dalam konteksnya hubungan kepala sekolah dengan wartawan idealnya adalah hubungan yang profesional dan saling menghargai. Kepala sekolah sebagai pimpinan institusi pendidikan memiliki peran penting dalam memberikan informasi yang akurat dan transparan kepada media, sementara wartawan memiliki peran sebagai penyampai informasi kepada masyarakat.
Sikap terbuka dan ramah dari kepala sekolah saat wartawan datang untuk meliput atau meminta informasi sangat diharapkan. Baik kepala sekolah maupun wartawan diharapkan bersikap profesional dalam menjalankan tugas masing-masing.
Keterbukaan dan Transparansi. Kepala sekolah disarankan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan wartawan secara terbuka dan transparan, sesuai dengan kode etik jurnalistik.
Saling menghargai hak dan kewajiban masing-masing adalah kunci dalam menjaga hubungan baik. Sehingga sebagai jurnalis kami datang sesuai prosedur yang diarahkan oleh security dengan mengisi buku tamu sambil menunggu untuk bertemu dengan kepala sekolah SMAN 2.
Dari kunjungan kami secara profesional sebaiknya kepala sekolah SMAN 2 perlu memahami peran wartawan sebagai penyampai informasi kepada publik dan wartawan juga perlu memahami peran kepala sekolah sebagai pimpinan institusi pendidikan. Maka apapun arahan pihak sekolah tetap kami ikuti. Ini bentuk wujud kami sebagai jurnalis dalam menghargai dan menjaga hubungan yang profesional. Pastinya komunikasi yang baik antara kepala sekolah dan wartawan dapat mencegah kesalahpahaman dan membangun hubungan yang positif. Seharusnya
Kepala sekolah dapat memanfaatkan media sebagai sarana untuk mensosialisasikan program sekolah dan kegiatan pendidikan.
Wartawan dapat membantu sekolah dalam menyampaikan informasi penting kepada masyarakat, seperti program penerimaan siswa baru atau kegiatan sekolah lainnya.
Tapi diketahui saat dikonfirmasi oleh salah satu awak media yang lain dalam hal konfirmasi terkait pendaftaran SPMB SMAN 2, Muis malah menjawab dan mengatakan dia keluar karena ada ditelp oleh kepala sekolah Pekanbaru untuk ngajak ngopi, dan kembali ke sekolah jam 16 10 selesai Ashar ( keterangan terlampir) dari wharshap media ganyang. Com (26/6/2025). Tapi konfirmasi awak media yang benar datang dengan etika dan profesional serta mengisi buku tamu pada saat Muis dikonfirmasi melalui WhatsApp tidak membalas dan tidak ada tanggapan apapun. Sehingga awak media akan menerbitkan pemberitaan ini kepada masyarakat atas pilah pilih Muis terhadap wartawan.
keterangan Muis, selaku kepala sekolah dari salah satu pemilik media bahwa Muis diantar oleh pegawai tata usaha bukan keluar dengan orang Dinas Pendidikan propinsi Riau. Sehingga timbul pertanyaan Mana yang benar apakah ucapan security yang mengatakan keluar dengan pihak Dinas Pendidikan, atau konfirmasi salah satu awak media dengan Muis sebagai kepala sekolah SMAN 2 melalui WhatsApp. Hal ini masih dalam tahap investasi awak media untuk konfirmasi selanjutnya. ( bersambung..) Tim