Center Indonesia Rokan Hilir, Riau – Di ujung negeri, jauh dari sorotan pusat dan gemerlap kota besar, berdiri sebuah sekolah dasar sederhana bernama SDN 011 Parit Aman. Sekolah ini berada di Kepenghuluan Parit Aman, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Meski letaknya terpencil dan kondisinya sangat memprihatinkan, sekolah ini menyimpan kisah luar biasa tentang semangat pendidikan yang tak pernah padam — hingga akhirnya mendapat perhatian langsung dari Anggota Komisi X DPR RI, Dr. Hj. Karmila Sari, S.Kom, M.M.
Sekolah Rusak, Semangat Tak Retak
Di tengah keterbatasan fisik yang akut, SDN 011 tetap berdiri sebagai harapan satu-satunya bagi anak-anak di daerah tersebut. Dua dari dua belas ruang kelas telah rusak parah sejak lima tahun lalu. Atap dan plafon jebol akibat serangan monyet liar, membuat ruangan itu tak lagi layak digunakan. Proses belajar-mengajar terpaksa dipindahkan ke ruang sempit yang membuat para siswa, terutama kelas 6 yang bertubuh lebih besar, belajar dalam kondisi tidak ideal.
“Kami tak punya pilihan. Kelas kami terlalu kecil untuk menampung semua murid. Tapi mereka tetap semangat, meski duduk berdesakan,” ungkap Robiatun Ningsih, S.Pd, Pelaksana Harian Kepala Sekolah.
Tak hanya ruang kelas yang rusak, lapangan sekolah berubah menjadi kolam air setiap kali hujan turun. Kegiatan luar ruang terhambat total. Bahkan, sekolah ini sudah berulang kali menjadi sasaran pencurian. Chromebook, tablet, dan mesin air — hilang begitu saja, karena sekolah tidak memiliki rumah penjaga.
Pengajuan yang Lama Terdiam
Pihak sekolah tidak tinggal diam. Mereka sudah berkali-kali mengajukan proposal perbaikan ke pemerintah melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Dinas Pendidikan dan Dinas PUTR telah datang untuk survei, tapi tak ada tindak lanjut. Harapan perlahan menjadi kesunyian, hingga akhirnya tahun 2025 menjadi titik balik.
Karmila Sari Hadir dan Mendengar
Dr. Hj. Karmila Sari, putri daerah Rokan Hilir yang kini duduk di Senayan, hadir bukan hanya sebagai pengambil kebijakan, tetapi sebagai penyambung lidah rakyat. Ia datang langsung meninjau kondisi sekolah, berbicara dengan guru-guru, melihat ruang yang rusak, lapangan yang becek, dan mendengar langsung suara-suara yang selama ini terpendam.
“Saya tak bisa menutup mata. Anak-anak kita berhak atas pendidikan yang layak, di mana pun mereka tinggal,” tegas Karmila dalam kunjungannya.
Langkah nyata pun dimulai. SDN 011 Parit Aman kini resmi masuk daftar prioritas revitalisasi, yang mencakup perbaikan infrastruktur, peningkatan fasilitas, dan penguatan mutu pendidikan.
Perubahan yang Dinanti Bertahun-tahun
Kunjungan dan tindak lanjut dari tim gabungan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, Dinas PUTR, Dinas Pendidikan, dan perwakilan Komisi X DPR RI membuka lembaran baru bagi SDN 011. Robiatun dan seluruh tenaga pengajar menyambut ini dengan penuh haru.
“Kami tak menyangka. Setelah sekian lama menanti, akhirnya kami didengar. Kami bangga memiliki wakil rakyat seperti Ibu Karmila Sari, yang tidak hanya duduk di kursi, tapi berdiri bersama kami di lapangan,” ucap Robiatun.
Harapan untuk Generasi Mendatang
Kini, harapan itu kembali tumbuh. Anak-anak Parit Aman bisa bermimpi lebih tinggi, karena mereka tahu, ada yang memperjuangkan hak mereka. Revitalisasi ini bukan hanya soal membangun ruang kelas atau lapangan, tapi membangun masa depan.
Kisah SDN 011 Parit Aman menjadi contoh nyata bagaimana perhatian tulus dari seorang wakil rakyat bisa menghidupkan kembali semangat pendidikan di daerah tertinggal. Bukan dengan janji, tapi dengan tindakan nyata.
---
Penutup:
Sekolah di ujung negeri ini telah lama menunggu. Kini, berkat tangan yang peduli, mereka tidak hanya diperhatikan — mereka dihidupkan kembali.
(Desi suarni)